KONDISI
VULKANISME
DAN AKIBAT YANG
DITIMBULKAAN SERTA CARA MENGATASINYA
Jalu Tommy
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
E-mail
: jalutommy@gmail.com
ABSTRACT
Aktivitas
gunungapi sangatlah banyak, baik sebelum ataupun sesudah gunung tersebut
meletus. Bahkan akibat yang di timulkanpun beraneka ragam mulai dari yang
berakibat negative sampai yang berakibat positif. Bencana gunung meletus memang
tidak dapat di prediksi secara pasti, namun apabila kita mengikuti pengamatan
dan prosedur yang tepat, akibat yang berdampak negative dapat di kurangi atau
di netralisir.
Keywords
: vulkanisme, pra vulkanisme, pasca vullkanisme.
PENDAHULUAN
Vulkanisme yaitu suatu
gejala akibat aktivitas magma dalam litosfer sehingga keluar dari permukaan
bumi. Vulkanisme merupakan salah satu
dari tenaga endogen atau tenaga yang berasal dari dalam bumi, selain vulkanisme
ada juga gempa bumi dan teknonisme yang termasuk dalam tenaga endogen. Bahan
yang di keluarkan dalam aktivitas vulkanisme antara lain adalah dalam zat
padat, cair dan gas. Salah satunya adalah Magma, yaitu capuran batuan dalam
keadaan cair yang liat dan sangat panas. Aktivitas magma dipengaruhi suhu magma
dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya.
MACAM-MACAM
ERUPSI MAGMA
Erupsi magma adalah
proses keluarnya magma kepermukaan bumi, baik mendesak melalui retakan-retakan
pada gunung tersebut ataupun menghancurkan gunung tersebut. Erupsi gunung api
disebut juga ekstrusi magma atau kata lainnya adalah gunung meletus. Erupsi
gunungapi dibagi menjadi 2, yaitu:
I.
Efusif
Proses erupsi gunungapi berupa
suatu lelehan lava melalui retakan pada gunung api. Pada umumnya erupsi efusif
mempunyai magma encer.
II.
Eksplosif
Proses erupsi gunungapi yang berupa
ledakan yang dasyat dan menyemburkan materi materi gunung api ke udara. Erupsi
ini terjadi bila magma yang terkandung kental dan kandungan gas lebih banyak
sehingga tenaga desaknya lebih kuat.
BENTUK
BENTUK GUNUNGAPI
Di dunia,
klasifikasi gunungapi dibedakan menjadi tiga, yaitu
ü Gunungapi
maar, merupakan gunungapi yang terbentuk seperti danau kecil, pada umumnya
terjadi karena letusan yang eksplosif.
ü Gunungapi strato, merupakan gunungapi yang berbentuk
seperti kerucut,pada umumya gunung ini memiliki dua siklus,yaitu siklus ledakan
eksplosif (letusan) dan efusif (lelehan).
ü Gunungapi
perisai, merupakan gunungapi yang menyerupai perisai atau landai, pada umumnya
lava yang di keluarkan sangatlah encer.
KONDISI
PRA DAN PASCA VULKANISME
Di dalam peristiwa
vulkanisme atau gunung meletus banyak sekali hal yang terjadi baik itu sebelum
(pra vulkanisme) ataupun sesudah gunung meletus (pasca vulkanisme). Di
antaranya adalah kondisi pada pra vulkanisme yaitu :
1. Naiknya
suhu di lingkungan sekitar gunungapi tersebut.
2. Banyak
terjadi gempa-gempa baik intensitasnyakecil ataupun besar.
3. Banyak
hewan-hewan liar yang turun dari gunung.
4. Sumber
mata air tiba-tiba mongering.
5. Banyak
pohon mongering dan mati.
Selain pra vulkan
banyak juga fenomena-fenomena yang terjadi pasca vulkanisme, diantaranya adalah
1. Terdapat
atau munculnya fumarol yaitu sumber gas seperti solfatar dan mofet.
2. Munculnya
makdani atau sumber mata air pada umumnya bersuhu panas.
3. Munculnya
geyser yaitu mata air yang memancarkan air panas secara periodic.
AKIBAT
YANG DITIMBULKAN OLEH BENCANA GUNUNG MELETUS
Selain
fenomena-fenomena yang terjadi pada pra ataupun pasca vulkanisme,ada juga keuntungan
yang bisa di dapatkan, dari peristiwa
gunung meletus misalnya seperti :
1. tanah
di daerah pegunungan menjadi subur.
2. berlimpahnya
bahan bangunan yang berupa pasir dan batu yang berasal dari dalam perut bumi.
3. terdapat
banyak bahan galian atau hasil tambang.
Selain itu banyak juga kerusakan atau kerugian yang di timbulkan akibat bencana gunung api,
misalnya:
1. kebakaran
hutan.
2. lahar
dingin.
3. awan
panas.
4. rusaknya
lingkungan di daerah pegunungan.
5. hewan
dan tumbuhan banyak yang mati.
6. terjadi
depresi atau stress pada pengungsi karena trauma dan ketakutan serta kejenuhan
di tempat pengungsian.
7. banyak
menelan korban jiwa.
Banyaknya orang yang
menjadi korban jiwa ini dapat di pengaruhi dari beberapa factor, misalnya
pandangan masyarakat sekitar yang berbeda, cara evakuasi yang salah, dan cara
mengatasi bencana yang kurang baik. Dapat di ambil contoh pada saat bencana
gunung merapi meletus, banyaknya korban jiwa di karenakan banyaknya pendapat
penduduk sekitar yang beranggapan bahwa gunung merapi tidak akan meletus,
selain itu, sosialisasi dan pengevakuasian berjalan lambat dan tidak sempurna.
Padahal apabila proses sosialisasi dan evakuasi berjalan dengan sempurna,
sesuai dengan metode dan prosedur yang tepat tidak akan terjadi banyaknya
korban jiwa.
Berdasarkan latar
belakang permasalahan di atas dapat di kemukakan di atas bahwa bencana gunung
meletus atau aktivitas vulkanisme itu menimbulkan banyak dampak yang terjadi
baik itu positif ataupun negative, dari dampak negative diantaranya adalah
jatuhnya korban jiwa, dan terjadinya depresi serta kejenuhan yang di alami para
pengungsi. Sebenarnya jatuhnya korban
jiwa, dan kejenuhan yang di alami oleh pengungsi ini dapat di kurangi ataupun
di minimalisir apabila prosedur penanganan dan pengevakuasian berjalan dengan
benar dan mematuhi prosedur yang benar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan data di
atas, dapat diketahui bahwa banyak sekali dampak yang di timbulkan dari bencana
gunung meletus, baik dampak positif ataupun dampak negative. Salah satu contoh
dampak negative yang di timbulkan adalah jatuhnya korban jiwa,dan depresi yang
di alami oleh para pengungsi. Sebenarnya banyaknya korban jiwa dapat di
minimalisir apabila pemerintah daerah setempat dapat menangani peristiwa
bencana ini dengan tepat. Dibawah ini adalah beberapa cara atau prosedur dalam
menyikapi bencana gunung meletus:
•
mengevaluasi laporan dan data,
•
membentuk tim Tanggap Darurat,
•
mengirimkan tim ke lokasi,
•
melakukan pemeriksaan secara terpadu.
•
Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana
Gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah
rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos
penanggulangan bencana.
•
Penyelidikan gunung berapi menggunakan
metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia.
•
Sosialisasi, petugas melakukan
sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di
sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi
kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
•
Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu
letusan dan awan panas.
•
Persiapkan diri untuk kemungkinan
bencana susulan.
•
Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh
seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lain-lain.
•
Jangan memakai lensa kontak.
•
Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi.
•
Jauhi wilayah yang terkena hujan
abu.Bersihkan atap dari timbunan abu.
•
Karena beratnya. bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan.
•
Saat turunnya awan panas usahakan untuk
menutup wajah dengan kedua belah tangan.
•
Hindari mengendarai mobil di daerah yang
terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.
•
Hindari daerah rawan bencana seperti lereng
gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
•
Mengenali daerah setempat dalam
menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
•
Pakai masker atau kain untuk menutupi
mulut dan hidung
•
Membuat perencanaan penanganan bencana.
•
Mempersiapkan pengungsian jika
diperlukan.
•
Mempersiapkan kebutuhan dasarJika
Terjadi Letusan Gunung Berapi
Selain menelan korban
jiwa, dampak negative dari gunung meletus salah satunya adalah menyebabkan
depresi pada para pengungsi. Hal ini
dapat di akibatkan karena trauma, atau shock yang di alami oleh para pengungsi,
ketakutan yang berlebihan, kepanikan yang berlebihan, kehilangan harta benda
yang dimiliki, dan kejenuhan yang di alami para pengungsi karena mereka tidak
dapat melakukan kegiatan apa-apa di tempat pengungsian. Hal ini sangat
berpengaruh terutama pada anak kecil dan balita,yang masih sangat labil. Untuk
mengatasi kejenuhan dan menghindarkan dari stress, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan di tempat pengungsian, antara lain :
1. Pengungsi
ikut berperan aktif dalam mengelola tempat pengungsian,baik untuk menjaga
kebersihan,membantu masak didapur umum.
2. Melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
3. Relawan
mengajak anak-anak bernyanyi,tertawa dan membacakan buku cerita.
DAFTAR PUSTAKA
·
Haeruman, H.1990. Macam macam Gunungapi
di Indonesia. Diskusi Pembinaan dan Pengembangan Rakyat, 7-10 juli 1990.
Bandung hal 13-15.
·
Hila,H dan Syaffriadi.1997.Ativitas
vulkanisme.jurnal study pembangunan institude teknologi bandung. Vol3 no 1.
Bandung. Hal 15-21
·
Rahayu,s .1994.Cara Mengatasi Bencana
Gunung Meletus. Journal of Forestry Researth and Development vol. XIIno. 4 hal
83-89.
·
Ruhimat Mamat dan Utoyo
Bambang.1993.”Penuntun Belajar Geografi”.ganeca exact hlm 155-165.
·
Sutris Hadi.1983.Metodologi research
(jilid V)Andi Offset. Yogyakarta. Hal 138.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar