ANALISIS
KEPADATAN PEDUDUK INDONESIA BERDASARKAN SENSUS PENDUDUK PADA TAHUN 2000
Sensus
penduduk merupakan perhitungan atau pendataan jumlah penduduk Indonesia yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu (10 tahun). Sensus Penduduk pada tahun
2000 merupakan
Sensus Penduduk kelima yang pernah dilakukan sejak indonesia merdeka. Tujuan utama dari sensus penduduk adalah menghitung jumlah
penduduk serta mengumpulkan informasi dasar kependudukan dan perumahan
masyarakat indonesia.
Manfaat dari sensus peduduk
ini adalah
memperoleh informasi dasar kependudukan dan perumahan yang diperlukan untuk
bahan evaluasi pembangunan kependudukan, sosial, ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia di masa mendatang. Dibawah ini adalah tabel hasil
sensus penduduk tahun 2000 yang berisikan jumlah peduduk dan luas wilayah
berdasarkan setiap provinsi di Indonesia :
NO
|
PROVINSI
|
LUAS WILAYAH (km2)
|
JUMLAH PENDUDUK (jiwa)
|
KEPADATAN PENDUDUK
(jiwa/km2)
|
1
|
Nanggroe Aceh Darusalam
|
57.956,00
|
3.929.324
|
76
|
2
|
Sumatra Utara
|
72.981,23
|
11.642.488
|
158
|
3
|
Sumatra Barat
|
42.012,89
|
4.268.515
|
99
|
4
|
Riau
|
95.225,38
|
4.947.970
|
178
|
5
|
Jambi
|
50.058,16
|
2.407.166
|
45
|
6
|
Sumatra Selatan
|
91.592,43
|
6.210.800
|
67
|
7
|
Bengkulu
|
19.919,33
|
1.455.500
|
74
|
8
|
Lampung
|
34.623,80
|
6.730.751
|
191
|
9
|
Kepulauan Bangka Belitung
|
16.424,06
|
899.968
|
56
|
10
|
Jakarta
|
664,01
|
8.361.079
|
12.592
|
11
|
Jawa Barat
|
35.377,76
|
35.724.093
|
1.033
|
12
|
Jawa Tengah
|
32.800,69
|
31.223.258
|
939
|
13
|
Yogyakata
|
3.133,15
|
3.121.045
|
980
|
14
|
Jawa Timur
|
47.799,75
|
34.765.993
|
726
|
15
|
Banten
|
9.662,92
|
8.098.277
|
936
|
16
|
Bali
|
5.780,06
|
3.150.057
|
559
|
17
|
Nusa Tenggara Barat
|
18.572,32
|
4.008.601
|
199
|
18
|
Nusa Tenggara Timur
|
48.718,10
|
3.823.154
|
83
|
19
|
Kalimantan Barat
|
147.307,00
|
4.016.353
|
27
|
20
|
Kalimantan Tegah
|
153.564,50
|
1.855.473
|
12
|
21
|
Kalimantan Selatan
|
38.744,23
|
2.984.026
|
69
|
22
|
Kalimantan Timur
|
204.534,33
|
2.451.895
|
11
|
23
|
Sulawesi Utara
|
13.851,64
|
2.000.872
|
132
|
24
|
Sulawesi Tengah
|
78.628,47
|
2.987.711
|
88
|
25
|
Sulawesi Selatan
|
46.717,48
|
7.159.170
|
129
|
26
|
Sulawesi Tenggara
|
38.067,70
|
1.820.379
|
48
|
27
|
Gorontalo
|
11.259,07
|
833.496
|
68
|
28
|
Maluku
|
46.914,03
|
1.166.300
|
26
|
29
|
Maluku Utara
|
31.982,50
|
815.101
|
25
|
30
|
Papua
|
416.060,32
|
2.213.833
|
8
|
|
Total
|
1.910.931,32
|
206.264.595
|
109
|
Kategori kepadatan penduduk :
1) <
100 : I : Sangat Kurang
2) 100
– 250 : II : Kurang
3) 250
– 500 : III : Sedang
4) 500
– 750 : IV : Lumayan
5) 750
– 1000 : V : Padat
6) >
1000 : VI : Sangat Padat
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk
Indonesia pada tanggal 30 Juni 2000 adalah 206 264 595 orang. Jumlah ini sudah
termasuk estimasi penduduk sebanyak 2 317 216 orang dan non response sebanyak 2
283 981 orang. Jumlah ini juga mencakup penduduk yang tidak bertempat tinggal
tetap (tuna wisma, awak kapal, penghuni perahu/rumah apung, masyarakat
terpencil dan pengungsi) sebanyak 421 399 orang.
Estimasi penduduk dilakukan pada beberapa wilayah di sebagian
propinsi seperti: Nanggroe Aceh Darussalam, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku
Utara dan Papua. Di sepuluh kabupaten/kota di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
ada wilayah yang diestimasi penduduknya kecuali Kabupaten Simeulue, Kabupaten
Aceh Tenggara dan Kota Sabang. Bahkan seluruh wilayah di Kabupaten Pidie jumlah
penduduknya merupakan angka estimasi. Pencacahan di Kabupaten Pidie tidak dapat
dilaksanakan sama sekali karena adanya kerusuhan. Keputusan ini terpaksa
dilakukan demi keamanan warga juga petugas sensus.
Estimasi penduduk di Propinsi Sulawesi Tengah hanya dilakukan di
Kabupaten Poso untuk Kecamatan Poso Pesisir dan Kecamatan Poso Kota. Estimasi
penduduk untuk propinsi Maluku hanya dilakukan untuk Kabupaten Maluku Tengah
dan Kota Ambon, sementara di Propinsi Maluku Utara, estimasi dilakukan di
ketiga kabupaten/kota terutama Kabupaten Maluku Utara. Lima kabupaten/kota di Propinsi
Papua juga dilakukan estimasi penduduk, seperti di Kabupaten Merauke, Kabupaten
Yapen Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kota Jayapura dan Kota Sorong. Sementara
itu, penduduk yang non-respon dapat ditemui di hampir seluruh propinsi di
Indonesia kecuali di Propinsi Jambi dan Jawa Timur.
Angka kepadatan
penduduk di dapat dari perbandingan antara jumlah penduduk dibandingkan dengan
luas wilayahnya. Kepadatan penduduk ini menunjukan berapa jumlah kepadatan
penduduk yg mendiami dalam wilayah satu kilometer persegi (km2).
Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2000 di atas dapat diketahui kepadatan
penduduk Indonesia adalah 109 jiwa/km2 yaitu artinya setiap 1km2
wilayah Indonesia dihuni atau ditempati oleh 109 orang. Provinsi yang memiliki
kepadatan penduduk paling tinggi berdasarkan data diatas dan dapat dimasukkan
dalam kategori sangat padat adalah provinsi DKI Jakarta dengan kepadatan 12.592
jiwa/km2, kemudian disusul dengan provinsi jawa barat dengan
kepadatan penduduk 1.033 jiwa/km2. Provinsi selanjutnya yang masuk
kedalam kategori padat antara lain adalah jawa tengah, Yogyakarta, dan banten.
Dan provinsi yang masuk dalam kategori lumayan padat adalah provinsi jawa
timur, dan bali.
Kepadatan penduduk yang
tidak merata di suatu Negara, misalnya di Indonesia ini akan berakibat buruk
dalam kemajuan Negara tersebut, mengapa demikian? ini dikarenakan pembangunan
dan kualitas daerah yang penduduknya sedikit tidak akan berkembang karena tidak
adanya sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas berada di daerah
tersebut. Sedangkan di daerah yang banyak penduduknya seperti di pulau jawa
ini, kualitas daerah tidak terlihat, karena terlalu banyak penduduk yang
mendiami dan menggunakan fasilitas daerah tersebut, dan bila fasilitas dan
perkembangan daerah ini di perbaiki, otomatis akan menyebabkan ketimpangan atau
kesenjangan dengan daerah lain sehingga menyebabkan pembangunan nasional tidak
berjalan dengan lancar dan mematikan daerah lain.
Bila dilihat di dalam
peta, pulau jawa memiliki kepadatan yang sangat menonjol bila dibandingkan
dengan pulau pulau besar lainnya di Indonesia, ini dapat diartikan perlunya
dilakukan transmigrasi khususnya penduduk pulau jawa untuk di pindah ke daerah
lain di luar pulau jawa, guna menyeimbangkan kualitas daerah dan pembangunan daerah
serta meratakan penduduk Indonesia.
Selain berakibat positif bagi daerah yang didatangi, hal ini juga
memberikan keuntungan bagi daerah yang padat penduduknya karena penduduknya
akan berkurang sehingga fasilitas dan pembangunan di daerah tersebut dapat
berkembang dan digunakan dengan optimal.
Jadi kesimpulannya guna
mengembangkan dan meningkatkan kemajuan dan perkembangan Indonesia, cara yang
pertama dilakukan adalah bagaimana menyeimbangan atau meratakan penduduk
Indonesia terlebih dahulu agar perkembangan dan pertumbahan setiap daerah, atau
provinsi dapat berjalan dengan baik dan optimal sehingga dapat meningkatkan
perkembangan peembangunan dan pertumbuhan Negara Indonesia
DARTAR PUSTAKA
Berita Resmi Statistik No. 26 / V / 3 Juni 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar