Kamis, 30 Januari 2014

ANALISIS KEPADATAN PEDUDUK INDONESIA BERDASARKAN SENSUS PENDUDUK PADA TAHUN 2000



ANALISIS KEPADATAN PEDUDUK INDONESIA BERDASARKAN SENSUS PENDUDUK PADA TAHUN 2000

Sensus penduduk merupakan perhitungan atau pendataan jumlah penduduk Indonesia yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu (10 tahun). Sensus Penduduk pada tahun 2000 merupakan Sensus Penduduk kelima yang pernah dilakukan sejak indonesia merdeka. Tujuan utama dari sensus penduduk adalah menghitung jumlah penduduk serta mengumpulkan informasi dasar kependudukan dan perumahan masyarakat indonesia.

Manfaat dari sensus peduduk ini adalah memperoleh informasi dasar kependudukan dan perumahan yang diperlukan untuk bahan evaluasi pembangunan kependudukan, sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa mendatang. Dibawah ini adalah tabel hasil sensus penduduk tahun 2000 yang berisikan jumlah peduduk dan luas wilayah berdasarkan setiap provinsi di Indonesia :

NO
PROVINSI
LUAS WILAYAH (km2)
JUMLAH PENDUDUK (jiwa)
KEPADATAN PENDUDUK
(jiwa/km2)
1
Nanggroe Aceh Darusalam
57.956,00
3.929.324
76
2
Sumatra Utara
72.981,23
11.642.488
158
3
Sumatra Barat
42.012,89
4.268.515
99
4
Riau
95.225,38
4.947.970
178
5
Jambi
50.058,16
2.407.166
45
6
Sumatra Selatan
91.592,43
6.210.800
67
7
Bengkulu
19.919,33
1.455.500
74
8
Lampung
34.623,80
6.730.751
191
9
Kepulauan Bangka Belitung
16.424,06
899.968
56
10
Jakarta
664,01
8.361.079
12.592
11
Jawa Barat
35.377,76
35.724.093
1.033
12
Jawa Tengah
32.800,69
31.223.258
939
13
Yogyakata
3.133,15
3.121.045
980
14
Jawa Timur
47.799,75
34.765.993
726
15
Banten
9.662,92
8.098.277
936
16
Bali
5.780,06
3.150.057
559
17
Nusa Tenggara Barat
18.572,32
4.008.601
199
18
Nusa Tenggara Timur
48.718,10
3.823.154
83
19
Kalimantan Barat
147.307,00
4.016.353
27
20
Kalimantan Tegah
153.564,50
1.855.473
12
21
Kalimantan Selatan
38.744,23
2.984.026
69
22
Kalimantan Timur
204.534,33
2.451.895
11
23
Sulawesi Utara
13.851,64
2.000.872
132
24
Sulawesi Tengah
78.628,47
2.987.711
88
25
Sulawesi Selatan
46.717,48
7.159.170
129
26
Sulawesi Tenggara
38.067,70
1.820.379
48
27
Gorontalo
11.259,07
833.496
68
28
Maluku
46.914,03
1.166.300
26
29
Maluku Utara
31.982,50
815.101
25
30
Papua
416.060,32
2.213.833
8

Total
1.910.931,32
206.264.595
109

Kategori kepadatan penduduk :
1)      < 100           : I    : Sangat Kurang
2)      100 – 250   : II   : Kurang
3)      250 – 500   : III  : Sedang
4)      500 – 750   : IV  : Lumayan
5)      750 – 1000 : V   : Padat
6)      > 1000         : VI  : Sangat Padat







Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia pada tanggal 30 Juni 2000 adalah 206 264 595 orang. Jumlah ini sudah termasuk estimasi penduduk sebanyak 2 317 216 orang dan non response sebanyak 2 283 981 orang. Jumlah ini juga mencakup penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap (tuna wisma, awak kapal, penghuni perahu/rumah apung, masyarakat terpencil dan pengungsi) sebanyak 421 399 orang.

Estimasi penduduk dilakukan pada beberapa wilayah di sebagian propinsi seperti: Nanggroe Aceh Darussalam, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Di sepuluh kabupaten/kota di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam ada wilayah yang diestimasi penduduknya kecuali Kabupaten Simeulue, Kabupaten Aceh Tenggara dan Kota Sabang. Bahkan seluruh wilayah di Kabupaten Pidie jumlah penduduknya merupakan angka estimasi. Pencacahan di Kabupaten Pidie tidak dapat dilaksanakan sama sekali karena adanya kerusuhan. Keputusan ini terpaksa dilakukan demi keamanan warga juga petugas sensus.

Estimasi penduduk di Propinsi Sulawesi Tengah hanya dilakukan di Kabupaten Poso untuk Kecamatan Poso Pesisir dan Kecamatan Poso Kota. Estimasi penduduk untuk propinsi Maluku hanya dilakukan untuk Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon, sementara di Propinsi Maluku Utara, estimasi dilakukan di ketiga kabupaten/kota terutama Kabupaten Maluku Utara. Lima kabupaten/kota di Propinsi Papua juga dilakukan estimasi penduduk, seperti di Kabupaten Merauke, Kabupaten Yapen Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kota Jayapura dan Kota Sorong. Sementara itu, penduduk yang non-respon dapat ditemui di hampir seluruh propinsi di Indonesia kecuali di Propinsi Jambi dan Jawa Timur.

Angka kepadatan penduduk di dapat dari perbandingan antara jumlah penduduk dibandingkan dengan luas wilayahnya. Kepadatan penduduk ini menunjukan berapa jumlah kepadatan penduduk yg mendiami dalam wilayah satu kilometer persegi (km2). Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2000 di atas dapat diketahui kepadatan penduduk Indonesia adalah 109 jiwa/km2 yaitu artinya setiap 1km2 wilayah Indonesia dihuni atau ditempati oleh 109 orang. Provinsi yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi berdasarkan data diatas dan dapat dimasukkan dalam kategori sangat padat adalah provinsi DKI Jakarta dengan kepadatan 12.592 jiwa/km2, kemudian disusul dengan provinsi jawa barat dengan kepadatan penduduk 1.033 jiwa/km2.  Provinsi selanjutnya yang masuk kedalam kategori padat antara lain adalah jawa tengah, Yogyakarta, dan banten. Dan provinsi yang masuk dalam kategori lumayan padat adalah provinsi jawa timur, dan bali.

Kepadatan penduduk yang tidak merata di suatu Negara, misalnya di Indonesia ini akan berakibat buruk dalam kemajuan Negara tersebut, mengapa demikian? ini dikarenakan pembangunan dan kualitas daerah yang penduduknya sedikit tidak akan berkembang karena tidak adanya sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas berada di daerah tersebut. Sedangkan di daerah yang banyak penduduknya seperti di pulau jawa ini, kualitas daerah tidak terlihat, karena terlalu banyak penduduk yang mendiami dan menggunakan fasilitas daerah tersebut, dan bila fasilitas dan perkembangan daerah ini di perbaiki, otomatis akan menyebabkan ketimpangan atau kesenjangan dengan daerah lain sehingga menyebabkan pembangunan nasional tidak berjalan dengan lancar dan mematikan daerah lain.

Bila dilihat di dalam peta, pulau jawa memiliki kepadatan yang sangat menonjol bila dibandingkan dengan pulau pulau besar lainnya di Indonesia, ini dapat diartikan perlunya dilakukan transmigrasi khususnya penduduk pulau jawa untuk di pindah ke daerah lain di luar pulau jawa, guna menyeimbangkan kualitas daerah dan pembangunan daerah serta meratakan penduduk Indonesia.  Selain berakibat positif bagi daerah yang didatangi, hal ini juga memberikan keuntungan bagi daerah yang padat penduduknya karena penduduknya akan berkurang sehingga fasilitas dan pembangunan di daerah tersebut dapat berkembang dan digunakan dengan optimal.

Jadi kesimpulannya guna mengembangkan dan meningkatkan kemajuan dan perkembangan Indonesia, cara yang pertama dilakukan adalah bagaimana menyeimbangan atau meratakan penduduk Indonesia terlebih dahulu agar perkembangan dan pertumbahan setiap daerah, atau provinsi dapat berjalan dengan baik dan optimal sehingga dapat meningkatkan perkembangan peembangunan dan pertumbuhan Negara Indonesia


DARTAR PUSTAKA

Berita Resmi Statistik No. 26 / V / 3 Juni 2002



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar