Kamis, 30 Januari 2014

ANALISIS HASIL SENSUS PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010



ANALISIS HASIL SENSUS PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2010

Sensus penduduk merupakan perhitungan atau pendataan jumlah penduduk Indonesia yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu (10 tahun). Sensus Penduduk Indonesia 2010 merupakan Sensus Penduduk keenam yang pernah dilakukan sejak indonesia merdeka. Tujuan utama dari sensus penduduk adalah menghitung jumlah penduduk serta mengumpulkan informasi dasar kependudukan dan perumahan masyarakat indonesia.

Manfaat dari sensus peduduk ini adalah memperoleh informasi dasar kependudukan dan perumahan yang diperlukan untuk bahan evaluasi pembangunan kependudukan, sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa mendatang. Sensus penduduk tahun 2010 dilaksanakan dalam periode waktu 1-31 Mei 2010 dengan mencakup 77.126 desa, 6.651 kecamatan, 497 kabupaten/kota di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Petugas yang diterjunkan kurang lebih 700 ribu orang petugas terlatih. Dibawah ini adalah beberapa analisis mengenai sensus penduduk tahun 2010 :

1.        Jumlah dan Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak  237.641.326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak118.320.256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070jiwa (50,21 persen).
Jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat sebanyak 43.053.732 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 28.282.915 jiwa (65,69persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 14.770.817 jiwa (34,31 persen).
Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk, Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk, Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk, Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk, Maluku yang luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1 persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8 persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.

Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Jawa Barat,diikuti dengan JawaTimur di posisi kedua dan Jawa Tengah di posisi ketiga. Berikut rinciannya:
1. JawaBarat        : 43.021.826
2. JawaTimur        : 37.476.011
3. JawaTengah     : 32.380.687
4. Sumatera Utara: 12.985.075
5. Banten              : 10.644.030

Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,41persen di Kota Banjar hingga yang tertinggi sebesar 11,08 persen di Kabupaten Bogor.
2.        Seks  Ratio (JenisKelaminPenduduk)
Seksrasio penduduk menggambarkan rasio antara penduduk menurut jenis kelamin. Penduduk laki-laki Indonesia sebanyak 119.630.913 jiwa dan perempuan sebanyak 118.010. 413 jiwa. Seks Ratio Indonesia adalah 101,4 % (101) berarti untuk setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki.Angka ini meningkat dari periode sebelumnya yakni masih di bawah 100 %.

Seks Rasio menurut provinsi ,ada 7 provinsi yang sex rationya di bawah 100, yaitu Sumatera Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan. Yang terendah adalah 94 di Provinsi NTB sedangkan tertinggi adalah 113 di Provinsi Papua.

Seks Rasio nasional pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 93 sampai dengan 109, danumur 65+ sebesar 81.

3.        LajuPertumbuhanPenduduk
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 sebesar 1,49 persen pertahun. Artinya bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010 jumlah penduduk Indoneisa bertambah sebesar 1,49 persennya atau sekitar 4-5 juta per tahun.Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan laju pertumbuhan 10 tahun sebelumnya (1990-2000) sekitar 1, 44 persen per tahun.

Berdasarkan hasil olah cepat pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk di Kota Bogor mencapai 949.066 jiwa. Diantaranya 484.648 laki-laki dan 464.418 perempuan. Penduduk Kota Bogor yang tersebar di enam kecamatan ini mengalami laju pertumbuhan selama sepuluh tahun terakhir sebesar 2,39% per tahun. 

PertumbuhanpendudukKecamatan Tanah Sareal mengalami laju pertumbuhan tertinggi disbanding kecamatan lainnya, yakni mencapai 3,43%. Sensus penduduk 2010 juga menunjukkan penyebaran atau distribusi penduduk Kota Bogor terbesar adalah kecamatan Bogor Barat, yaitu berjumlah 210.450 jiwaatau 22,17% dari total penduduk di Kota Bogor.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Djarot Soetanto,Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Provinsi Papua dalamsepuluhtahunterakhir (2000-2010) rata-rata sebesar 5,55 persen per tahun atau merupakan angka tertinggi di Indonesia bahkan bias dikatakan tertinggi di dunia.Padahal LPP secara nasional hanya tercatat 1,49persen. Bisa dikatakan salahsatu indikatornya adalah, semakin banyaknya penduduk luar Papua yang datang di bumi Cenderawasih itu.
Djarot Soetanto menambahkan, Kabupaten di Papua dengan LPP tertinggi adalah Kabupaten Deiyai sebanyak 18.91 persen, kemudian disuse lKabupatenNduga (14.43 persen)."Sementara Kabupaten Mamberamo Raya merupakan kabupaten dengan LPP paling lambat di Papua yaitusebesar 0.02 persen per tahun," terangDjarotSoetanto.
4.        KepadatanPenduduk

Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km². Bahkan kepadatan penduduk di Pulau Jawa menalami lonjakan signifikan dari periode sebelumnya tercatat 937 jiwa per kilometer persegi menjadi 1.055 jiwa per kilometer persegi. Provinsi yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 14.440 orang per km². Provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang per km². Di Papua sendiri, Kota Jayapura merupakan daerah terpadat penduduknya yaitu 278 jiwa/km2, disusul Kabupaten Biak (58 jiwa/km2), dan daerah yang paling jarang penduduknya adalah Kabupaten Mamberamo Raya dengan kepadatan penduduk 1 jiwa/km2.

Sementara itu, dengan luas wilayah kota Bogor sekitar 111,73 kilometer persegi yang didiami oleh 949.066 orang ini maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Bogor adalah sebanyak 8.494 orang per kilometer persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Bogor Tengah, yakni sebanyak 12.791 orang per kilometer persegi. Dan yang terendah adalah kecamatan Bogor Selatan, yaitu sebanyak 5.880 orang per kilometer persegi.

5.        RasioKetergantungan

Rasio ketergantungan penduduk (depedency ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berusia 0-14 tahun + 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlahp enduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan penduduk antara provinsi-provinsi di Indonesia ternyata tidak merata, karena hampir setengah dari 33 provinsi di Indonesia memiliki rasio ketergantungan penduduk di bawah rata-rata nasional.
Data BPS menyatakan rasio ketergantungan penduduk Indonesia pada 2010 adalah 51,33%. Sekitar 80 juta penduduk usia tidak produktif di Indonesia bergantung pada sekitar 157 juta penduduk padau siap roduktif (15—64 tahun).

Berdasarkan hasil penelitian mengatakan rasio tersebut telah naik pesat dibandingkan dengan rasio ketergantungan penduduk sebelum penerapan program Keluarga Berencana pada 1970 yang sekitar 80%.

Rasio ini adalah satu indicator demografi ekonomi yang jika kian tinggi, beban yang ditanggung penduduk produktif untuk membiayai penduduk tidak produktif kian tinggi. Dan sebaliknya.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar